dakwahsunnah.com

radiorodja.com


1. Lafal Dzikir 1

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih.

Maha Suci Allah, aku memujiNya.

HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071.

Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca: (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan."


2.  Lafal Dzikir 2 (Tasbih Malaikat)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih.

Maha Suci Allah, aku memujiNya.

HR. Muslim no.2731.

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: Kalimat apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: "Kalimat yang Allah pilihkan untuk malaikat dan untuk para hambanya: (dzikir di atas)."

Tentang tasbih para malaikat, Allah nyatakan dalam firman-Nya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah [2]: 30).

Kalimat (dzikir di atas) itulah cara bertasbih malaikat.


3. Lafal Dzikir 3 (Dua Kalimat Yang Ringan Di Lisan, Berat Di     Timbangan)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'azhiim.

Maha Suci Allah, aku memujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.

HR. Al-Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: (dzikir di atas)."


4.  Lafal Dzikir 4 (Pohon Kurma Di Surga)

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahil 'azhiimi wa bihamdih.

Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memujiNya.

HR. At-Tirmidzi 5/511 dan Al-Hakim 1/501. Menurut pendapatnya, hadits tersebut shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya. Lihat pula Shahihul Jami' 5/531 dan Shahih At-Tirmidzi 3/160.

"Barangsiapa yang membaca: (dzikir di atas), maka ditanam untuknya sebatang pohon kurma di Surga."


5.  Lafal Dzikir 5

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.

Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar.

HR. Muslim 4/2072.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, apabila aku membaca: (dzikir di atas) adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit."


6.  Lafal Dzikir 6 (Empat Kalimat Yang Dicintai Allah)

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.

Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar.

HR. Muslim 3/1685.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat: (dzikir di atas). Tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut."


7. Lafal Dzikir 7

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

HR. Ahmad no. 513 menurut penertiban Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma'uz Zawa'id 1/297, Ibnu Hajar mencantumkannya di Bulughul Maram dari riwayat Abu Sa'id kepada An-Nasa'i. Ibnu Hajar berkata: "Hadits tersebut adalah shahih menurut pendapat Ibnu Hibban dan Al-Hakim."

Kalimat-kalimat yang baik adalah: (dzikir di atas).


8.  Lafal Dzikir 8 (Seribu Kebaikan Setiap Hari)

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?" Salah seorang di antara yang duduk bertanya: "Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?" Rasul bersabda: "Hendaklah dia membaca seratus tasbih (subhaanallaah), maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus."

HR. Muslim 4/2073.


9. Lafal Dzikir 9 (Perbendaharaan Surga)

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/213 dan Muslim 4/2076.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan Perbendaharaan Surga?" Aku berkata: "Aku mau, wahai Rasulullah!" Rasul berkata: "Bacalah: (dzikir di atas)."


10.  Lafal Dzikir 10 (Seperti Memerdekakan Budak)

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.

Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafazh yang sama 4/2071.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca: (dzikir di atas) 10x, maka dia seperti orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail."


11.  Lafal Dzikir 11 (Memenuhi Kebaikan Pada Kedua Tangan)

Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, lalu berkata: "Ajari aku dzikir untuk aku baca!" Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Katakanlah:"

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, allaahu akbar kabiiron, wal hamdulillaahi katsiiron, subhaanallaahi robbil 'aalamiin, laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aziizil hakiim.

Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.

Orang Badui itu berkata: "Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?" Rasul bersabda: "Katakanlah:"

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ

Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii warzuqnii.

Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.

HR. Muslim 4/2072. Abu Dawud menambah: Ketika orang Arab Badui berpaling, Nabi bersabda: "Sungguh dia telah memenuhi kebaikan pada kedua tangannya." 1/220.



12.  Lafal Dzikir 12 (Doa Dan Dzikir Terbaik)

Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillaah.

Segala Puji bagi Allah.

Sedang dzikir yang terbaik adalah:

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ

Laa ilaaha illallaah.

Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

HR. At-Tirmidzi 5/462, Ibnu Majah 2/1249, Al-Hakim 1/503. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya, Lihat pula Shahihul Jami' 1/362.


13.  Lafal Dzikir 13

Dari Abu Malik al-Asy'ari, Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bersuci itu setengah dari iman, ucapan alhamdulillaah memenuhi timbangan, lafal subhanallaah wal hamdulillaah memenuhi antara langit dan bumi."

HR. Muslim no. 223.

Makna "Bersuci itu setengah dari iman": mayoritas ulama berpendapat makna iman pada kalimat tersebut adalah shalat. Bersuci setengah dari shalat karena bersuci adalah syarat sah shalat. (Syarh Nawawi utk shahih Muslim).


14.  Lafal Dzikir 14 (Cukuplah Allah)

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Hasbunallaah wa ni'mal wakiil.

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.

HR. Bukhari no. 4563.

Hadits selengkapnya:
Kata sahabat Ibnu 'Abbas, ia berkata bahwa "hasbunallaah wa ni'mal wakiil" adalah perkataan Nabi 'Ibrahim 'alaihis salaam ketika beliau akan dilempar di api. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, "'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,' maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.'" (Ali Imran [3]: 173).

Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar.

Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir berkata bahwa maksud "hasbunallaah" ialah Allah-lah yang mencukupi segala urusan mereka. Sedangkan "al wakiil", kata Al Faro' berarti orang yang mencukupi. Demikian pula kata Ibnul Qosim. Sedangkan Ibnu Qutaibah berkata bahwa makna "al wakiil" adalah yang bertanggung jawab (yang menjamin). Al Khottobi berkata bahwa "al wakiil" adalah yang bertanggung jawab memberi rizki dan berbagai maslahat bagi hamba.

Dalam tafsir Al Jalalain disebutkan makna dzikir di atas ialah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka dan Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar dalam segala urusan.

Syaikh As Sa'di dalam kitab tafsirnya memaparkan, Maksud "hasbunallaah" adalah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka, dan "ni'mal wakiil" adalah Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar segala urusan hamba dan yang mendatangkan maslahat.

Syaikh Al Imam Al 'Arif rahimahullah berkata bahwa dalam hadits di atas adalah isyarat dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada para sahabatnya agar mereka rujuk (kembali) pada Allah Ta'ala, bersandar pada-Nya, sadar bahwa tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Nya. Kalimat "hasbunallaah" adalah tanda bahwa hamba benar-benar butuh pada Allah dan itu sudah amat pasti. Lalu tidak ada keselamatan kecuali dari dan dengan pertolongan Allah. Tidak ada tempat berlari kecuali pada Allah. Allah Ta'ala berfirman, "Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu." (Adz Dzariyat [51]: 50). (Bahrul Fawaid karya Al Kalabadzi).


15.  Lafal Dzikir 15 
      (Pahalanya Lebih Besar Daripada Dzikir Sehari Semalam)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ

سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ

Alhamdulillaahi ‘adada maa kholaq,
walhamdulillaahi mil-a maa kholaq,
walhamdulillaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
walhamdulillaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi ‘adada kulli syai-in,
walhamdulillaahi mil-a kulli syai-in,

Subhaanallaahi ‘adada maa kholaq,
wa subhaanallaahi mil-a maa kholaq,
wa subhaanallaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
wa subhaanallaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi ‘adada kulli syai-in,
wa subhaanallaahi mil-a kulli syai-in.

Segala puji bagi Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala sesuatu,
Segala puji bagi Allah meliputi segala sesuatu,

Maha suci Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Maha suci Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Maha suci Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala sesuatu,
Maha suci Allah meliputi segala sesuatu.

HR. Imam Nasa’i 6/50 hadits no 9994, Ibnu Khuzaimah 1/371 hadits nomor 754 dan Imam Thabrani 8/238 hadits no. 7930. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no 2615.

Suatu saat Nabi -shallallahu alaihi wasallam- melihat Abu Umamah -radhiallahu anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya, “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah?” Dia menjawab, “Aku sedang berdzikir kepada Allah.” Beliau mengatakan, “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya lebih banyak dari dzikirmu selama sehari semalam?” Kemudian beliau mengajarinya: (dzikir di atas), dan beliau berpesan, “Ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.”


Dibagikan melalui aplikasi "Apa Doanya". Tersedia untuk Android, BlackBerry 10, Windows Phone/Desktop, Windows 10, Nokia X, Firefox OS dan BlackBerry OS 6-7. Unduh di http://wp.me/p3ieiY-b

0 komentar:

 
Top